CINTA RENUNGAN

Posted by : Unknown | Selasa, 28 Oktober 2014 | Published in



RENUNGAN CERITA CINTA
 
Di sebuah pondok usang milik seorang
hamba, akal dan hati berbual berkenaan
kasih dan cinta..
♫•*¨*•.¸¸ ﷲ ¸¸.•*¨*•♫♫•*¨*•.¸¸ﷲ ¸
¸.•*¨*•♫
Akal : Assalamualaikum, sahabat.
Hati : Waalaikumussalam...
Akal : Apa khabar iman anda?
Hati terdiam...
Akal bertanya sekali lagi.
Akal : Apa kabar iman anda?
Hati : Kurang sehat mungkin.
Akal : Mengapa?
Hati : Aku merindui dia segenap jiwaku...
Akal : Dia yang mana, sahabatku?
Hati : Kedua dia. Dia yang hakiki, juga
dia yang entah kemana akhirnya..
Akal : Tidak mengapa, Itukan fitrah
manusia.
Hati : Tapi rinduku kepadanya
kadangkala membuat jiwaku galau.
Fikiranku melayang terbang jauh ke
angkasa. Kadangkala ketika beribadah
juga aku teringat dia.
Akal : Cintamu padanya, juga cintamu
padaNya, cinta padaNya kan yang lebih
utama.
Hati : Tapi... Aku benar cinta dia. Aku
benar rindu dia. Aku mencintainya
karena Allah. Kami saling menasehati
kepada kebaikan. Aku mau mengejar
surga bersamanya.
Akal : Apa makna cinta?
Hati : Kasih dan sayang.
Akal : Bagiku cinta itu gila.
Hati : Mengapa pula?
Akal : Apabila kita mencintai seseorang,
kita asyik teringat dia. Apa yang dikata
jangan, sebaik mungkin kita elakkan.
Apa yang diminta, seboleh mungkin kita
usaha. Bila ada yang lain mendekati,
bergolak rasa cemburu. Apa kau rasa
begitu?
Hati : Ya. Begitu yang aku rasa.
Akal : Apa kau tahu apa pula ibadah?
Hati : Orang kata ibadah itu taat dan
patuh.
Akal : Ibadah itu juga adalah cinta.
Hati : Bagaimana dimaksudkan begitu?
Akal : Ibadah itu cinta. Berkasih-kasihan
dengan Tuhan.
Hati terdiam lagi...
Hati : Jadi... Apa sebenarnya yang ingin
kau sampaikan wahai akal?
Akal : Fikirkan, kalau kau benar
mencintai dia karena Allah, apa kau ada
mengadu kepadaNya?
Hati : Aku puas sudah berdoa. Aku
mendoakannya empat puluh kali setiap
hari. Siang dan malam! Tegas hati..
Akal : Apa kau berdoa kepadaNya hanya
karena apabila kau terasa jauh
dengannya? Apa kau hanya
melipatgandakan ibadahmu ketika
jiwamu rasa tak tenang?
Hati diam dan tertunduk...
Akal : Bagaimana boleh kau katakan
cintamu karena Allah. Sedangkan kau
mengabaikan Dia ketika cintamu
dengannya sedang indah bercahaya.
Sabarlah wahai hati. Doamu mungkin
tidak terkabulkan sekelip mata.
Barangkali Allah akan mengabulkannya
di lain masa. Barangkali Allah ada
hadiah yang lebih berharga untukmu!
Aliran sungai merah terasa semakin
deras mengalir ke kepala...
Akal : Cinta kepada manusia yang gila
seperti itu, hanya layak disandarkan
kepada Allah. Allah menarik cintamu
kerana Allah lebih mencintaimu. Allah
merindui doa dan tangisan hambanya.
Allah mahu kau kembali mengindahkan
cintamu kepadaNya!
Hati mulai menangis... Sepi... Kesal...
♫•*¨*•.¸¸ ﷲ ¸¸.•*¨*•♫♫•*¨*•.¸¸ﷲ ¸
¸.•*¨*•♫

(0) Comments

Leave a Response