TRADISI KHATAMAN KHOUL SYEH RONGGO KUSUMA,
MARGOYOSO-PATI
Khoul Syeh Ronggo Kusuma merupakan upacara adat untuk memperingati hari
kematian sesepuh desa yang telah berjasa dalam penyebaran agama Islam di desa
Ngemplak Kidul.
Sekilas Tentang
Syeh Ronggo Kusumo
Desa Ngemplak kidul dibuka oleh Mbah Ronggo Kusumo beserta para murid dan
keluarganya. Mbah Ronggo Kusumo adalah salah satu wali lokal yang menyebarkan
agama Islam. Raden Ronggokusumo adalah putera Ki Agung Meruwut yang masih
keponakan KH.Ahmad Mutamakkin. Ia diperintahkan untuk membuka tanah (menebang
hutan) disebelah barat Desa Kajen. Perintah beliau dilaksanakan penuh
tanggungjawab sehingga dalam waktu yang singkat (konon dalam waktu satu malam)
tanah tersebut terlihat emplak-emplak, sehingga oleh beliau dinamai Desa
NGEMPLAK.
Raden Ronggo Kusumo menetap di desa tersebut dan berjasa besar dalam
menyiarkan Agama Islam. Masyarakat desa Ngemplak Kidul dan sekitarnya sangat
menghormati Mbah Ronggo Kusumo. Hari wafat beliau, 10 Sapar (Arab: Safar)
diperingati sebagai "Khaul Syekh Ronggo Kusumo."
Prosesi upacara
adat
Khoul Syeh Ronggo Kusuma diperingati pada tanggal 10 Sapar setiap tahun.
Sebelum acara inti biasanya diadakan pengajian dan khotmil qur’an di masjid
Syeh Ronggo Kusumo. Dalam acara tersebut banyak pengunjung yang datang ke
masjid untuk ikut berpartisipasi dalam pengajian dan khotmil qur’an. Pada
tanggal 10 Sapar akan diadakan acara “lelang kain kafan (mori)” yaitu melelang
mori yang digunakan untuk menutupi kubur mbah Ronggo. Karena dalam setiap tahun
kain kafan yang digunakan untuk menutupi kuburan mbah Ronggo harus diganti
dengan yang baru. Bagi siapa yang berani menawar dengan harga yang tinggi
berarti itulah yang mendapatkanya. Dalam lelang kain kafan bisa mencapai
17 juta lebih. Biasanya acara tersebut diadakan pada tanggal 10 Sapar di
pagi hari.
Selain acara inti, biasanya diadakan pula acara-acara lain yaitu diadakan
tontonan berupa drumband, barongan, ketoprak, dangdutan, wayang dll. Pada
tanggal 10 Sapar, di makam mbah Ronggo banyak para pengunjung yang datang untuk
berziarah, baik itu dari desa Ngemplak Kidul sendiri maupun dari luar desa
Ngemplak Kidul. Selain pada hari peringatan tersebut, di makam mbah Ronggo juga
tidak sepi oleh pengunjung untuk berziarah dan pada puncaknya yaitu setiap
malam jumat wage. Para peziarah disini tidak mengharapkan berkah yang datang
dari mbah Ronggo tersebut melainkan mengharapkan berkah dari Allah SWT melalui
waliyullah yaitu Syeh Ronggo Kusumo. Jadi masyarakat di desa Ngemplak tidak
menganggap kalau hal tersebut syirik karena mereka tidak meminta-minta kepada
mbah Ronggo tetapi tetap meminta-minta kepada Allah dengan perantara mbah
Ronggo.
Di makam mbah Ronggo ini terdapat masjid yang biasanya digunakan para
santri untuk menghafal Al-Qur’an dan digunakan para peziarah untuk membaca
tahlil dan yasin. Biasanya para peziarah sangat khusu’ dalam berdo’a bahkan
sampai ada yang terisak-isak menagis. Mereka yakin bahwa do’a mereka akan
dikabulkan oleh Allah melalui perantara mbah Ronggo. Di kompleks makam mbah
Ronggo ini juga digunakan oleh masyarakat desa Ngemplak Kidul sebagai pemakaman
umum bagi masyarakat desa Ngempalk Kidul sendiri. Masyarakat desa Ngemplak
Kidul sangat menghormati dan mengagumi perjuangan mbah Ronggo dalam menyebarkan
agama Islam di desa Ngemplak Kidul. Oleh karena itu, setiap tanggal 10 Sapar
diadakan Khoul Syeh Ronggo Kusumo.
Lokasi Di Desa Kajen Kec. Margoyoso. Tepatnya terletak di Desa Ngemplak, Kecamatan
Margoyoso,Kabupaten Pati, sebelah Barat Desa Kajen kurang lebih 2 KM.
Khotmul Qur’an yaitu membaca al-Qur’an 30 juz
(mulai dari juz 1 s/d juz 30).
Imam Nawawi di dalam kitab al-Majmu’ Syarah
al-Muhadzab juz 5 hal 258. menegaskan.
يُـسْـتَـحَبُّ اَنْ يَـمْكُثَ عَلىَ اْلقَبْرِ
بَعْدَ الدُّفْنِ سَاعَـةً يَدْعُوْ لِلْمَيِّتِ وَيَسْـتَـغْفِرُ لَهُ . نَـصَّ
عَلَيْهِ اَلشَّافِعِىُّ وَاتَّفَقَ عَلَيْهِ اَلاَصْحَابُ قَالوُا :
يُـسْـتَـحَبُّ اَنْ يَـقْرَأَ عِنْدَهُ شَيْئٌ مِنَ اْلقُرْأَنِ وَاِنْ خَتَمُوْا
َاْلقُرْأَنَ كَانَ اَفْضَلُ . المجموع :5 – 258.
Artinya “Disunnahkan untuk diam sesaat di samping
kubur setelah menguburkan mayit untuk mendoakan dan memohonkan ampunan
kepadanya”, pendapat ini disetujui oleh Imam Syafi’i dan pengikut-pengikutnya,
dan bahkan pengikut Imam Syafi’i mengatakan “sunah dibacakanbeberapa ayat
al-Qur’an di samping kubur si mayit, dan lebih utama jika sampai menghatamkan
al-Qur’an”.
(0) Comments
Leave a Response