RESUM MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Posted by : Unknown | Selasa, 02 Desember 2014 | Published in



Psikologi Pendidikan
Kelompok 1
Psikologi pendidikan ialah ilmu yang mempelajari penerapan teori-teori psikologi dalam bidang pendidikan. Dalam psikologi pendidikan dibahas berbagai tingkah laku yang muncul dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya mengaiaran dan latihan.
Psikologi pendidikan sebagai ilmu memberikan sumbangan dalam pemahaman tentang perbedaan karakteristik tingkah laku siswa, kondisi siswa dalam kelas, memberi pengetahuan tentang berbagai metode atau model dalam pembelajaran, problem yang muncul pada siswa, kesehatan mental di sekolah, pertimbangan dalam penyusunan kurikulum, penyusunan hasil belaiar, riset dalam bidang pendidikan, bimbingan pada anak-anak luar biasa, dan dinamika kelompok. Secara praktis Psikologi Pendidikan memberi sumbangan dalam praktik penanaman aturan sekolah atau disiplin, penggunaan media atau alat-alat belajar, pembuatan jadwal pelajaran dan penanganan administrasi dalam kelas dan sekolah.
·      Perkembangan Psikologi di Indonesia
Di indonesia, baik psikologi maupun psikologi pendidikan berkembang relatif cepat. Dari aneka referensi terungkap bahwa di Indonesia perkembangan psikologi di mulai pada tahun 1953. Profesor Slamet Iman Santoso adalah pelopornya. Dia mendirikan lembaga Psikologi Pendidikan pertama yang mandiri dan pada tahun 1960. Lembaga tersebut sejajar dengan fakultas-fakultas lain di Universitas Indonesia. Lembaga sejenis ini juga dikembangkan di Universitas Gajah Mada, serta di banyak perguruan tinggi lainnya. Pada era jajahan , psikologi dan psikologi pendidikan telah menjadi mata pelajaran pada semua jenis sekolah guru. Hal ini terus berlangsung ketika Indonesia merdeka. Calon guru yang belajar di sekolah pendidikan guru menerima pelajaran psikologi pendidikan, termasuk juga bimbingan penyuluhan atau bimbingan konseling. Pada jenjang perguruan tinggi yang menjadi penyedia tenaga pendidikan, mata kuliah psikologi pada umumnya atau psikologi pendidikan khususnya tidak hanya dipelajari sebagai mata kuliah, melainkan juga diteliti sebagai ilmu pengetahuan. Beberapa perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan.
Metode Psikologi Pendidikan
1.      Metode Observasi
2.      Metode Observasi Naturalistik
3.      Metode Eksperimen
4.      Metode Tes
5.      Metode Kuesioner
6.      Metode Interview
7.      Metode Studi Kasus
8.      Metode Penyelidikan Klinis
9.      Metode Sosiometris
Adapun manfaat dari psikologi pendidikan sebagai berikut:
1.      Merumuskan program pembelajaran secara tepat.
2.      Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai.
3.      Memberikan bimbingan atau konseling.
4.      Memfasilitasi dan memotivasi belajar siswa.
5.      Menciptakan iklim belajar yang kondusif.
6.      Berinteraksi secara tepat dengan siswanya. 
7.      Menilai hasil pembelajaran yang adil.

Kelompok 2
Pendidikan merupakan proses tanpa akhir yang dupayakan oleh siapapun, terutama (sebagai tanggung jawab) negara. Sebagai sebuah upaya untuk meningkatkan kesadaran dan ilmu pengetahuan, pendidikan telah ada seiring dengan lahirnya peradaban manusia.
Terdapat lima teori mengenai teori pendidikan, yaitu teori nativisme, teori empirisme, teori naturalism, dan teori  konvergensi, dan teori fithrah.
Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur yaitu, jiwa dan raga. Gerak raga yang ditujukan harus sejalan dengan proses jiwa untuk mendapatkan perubahan. Oleh karenanya, perubahan sebagai hasil proses belajar adalah perubahan jiwa yag mempengaruhi tingkah laku seseorang.
Macam-macam teori belajar yaitu teori behavioristik, teori kognitif, teori humanistik, dan teori konstruktivistik.

Kelompok 3
Proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikiomotorik yang terjadi dalam diri seseorang. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang maju daripada keadaan sebelumnya.
Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktifitas individu yang ditujukan kepada suatu sekumpulan obyek. Memori (ingatan) yaitu daya untuk memahamkan, menyimpan, dan memproduksi kembali kesan-kesan yang telah dialami. Elaborasi, merupakan kegiatan proses pembelajaran yang dapat memberikan kemudahan atau fasilitas kepada peserta didik dalam menuju tercapaianya tujuan yang telah ditetapkan. Berpikir adalah proses dinamis yang dapat dilukiskan menurut prosesnya. Problem Solving adalah pemecahan masalah.
Kognitif dapat berarti kecerdasan, berfikir dan mengamati, teori kognitif lebih menekankan bagaimana proses atau upaya untuk mengoptimalkan kemampuan aspek rasional yang dimiliki oleh orang lain. Perkembangan sosial diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaiakan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi, meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan bekerja sama. teori perkembangan pemikiran moral menyatakan bahwa setiap individu melalui sebuah "urutan berbagai tahapan" moral. Tiap-tiap tahap ditandai oleh struktur mental khusus  yang diekspresikan dalam bentuk khusus penalaran moral.

Kelompok 4
Secara umum pada masa dinasti usmaniyah tidak terlalu memfokuskan perhatian terhadap ilmu pengetahuan, sehingga mengakibatkan Bidang ilmu pengetahuan kurang begitu menonjol.
Menurut Marimba (1982) bahwa pendidikan merupakan bimbingan atau pimpinan secara sadar yang dilakukan oleh si pendidik kepada si terdidik secara terus menerus terhadap perkembangan jasmanai dan rohaninya demi terciciptanya kepribadian utama, yaitu kepribadian muslim. Dengan kata lain pendidikan merupakan usaha sungguh-sungguh yang dilakukan oleh pendidik dalam membina dan membentuk generasi intelek sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. 
Bentuk-bentuk pendidikan islam antara lain:
a.       Pendidikan formal
b.      Pendidikan informal
c.       Pendidikan nonformal
Komponen-komponen dalam pendidikan islam sebagai berikut:
a.       Tujuan pendidikan
b.      Peserta didik
c.       Pendidik
d.      Materi/isi pendidikan
Menurut bahasa, intelegensi (kecerdasan) diartikan sebagai kemampuan umum dalam memahami hal-hal yang abstrak. Menurut istilah, intelegensi (kecerdasan) dapat didefinisikan sebagai kesanggupan seseorang untuk beradaptasi dalam berbagai situasi dan dapat diabstrasikan pada suatu kualitas yang sama
Howard Gardner (1993) menegaskan bahwa skala kecerdasan yang selama ini dipakai, ternyata memiliki banyak keterbatasan sehingga kurang dapat meramalkan kinerja yang sukses untuk masa depan seseorang. Menurut Gardner, kecerdasan seseorang meliputi unsur-unsur kecerdasan matematika logika, kecerdasan bahasa, kecerdasan musical, kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetis, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis.
Hereditas atau pembawaan atau fitrah merupakan salah satu factor penentu tinggi rendahnya intelegensi (kemampuan) seseorang yang ditentukan oleh sifat-sifat dan ciri-ciri yang dibawa sejak lahir. Pandangan ini nampaknya sangat dipengaruhi oleh teori hereditas atau nativisme yang dipelopori oleh Schopenhauer (ahli filsafat), dengan pendapatnya bahwa setiap manusia dilahirkan sudah membawa potensi-potensi tertentu yang tidak dapat dipengaruhi oleh lingkungannya. Dengan demikian, taraf kecerdasan sudah ditentukan sejak anak dilahirkan.

Kelompok 5
Pengertian Motivasi, Belajar dan Motivasi Belajar
a.       Pengertian Motivasi
Motivasi bisa diartikan dengan memberikan daya dorong sehingga sesuatu yang dimotivasi tersebut dapat bergerak. Sehingga dengan motivasi seseorang mempunyai keinginan untuk menggapai sesuatu (cita-cita).
b.      Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku melalui latihan atau pengalaman yang relatif mantap dan menyangkut berbagai aspek kepribadian baik fisik ataupun psikis dalam memperoleh pengetahuan.
c.       Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi dan belajar merupakan adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan (reinforced practice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.
Konsep, Teori dan Prinsip Motivasi Belajar Berdasarkan Kebutuhan
1.      Kebutuhan fisiologis,
2.      Kebutuhan akan keamanan (security)
3.      Kebutuhan akan cinta dan kasih, diterima
4.      Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri,
Di samping itu  teori-teori lain yang perlu diketahui antara lain :
1.      Teori insting
2.      Teori fisiologis
3.      Teori psikoanalitik
Sedangkan unsur yang paling penting dalam pengajaran yakni:
a.    Motivasi dan penguat (Reinforcer)
b.   Hadiah dan Penguat (Reward dan Reinforcer)
c.    Cognitive Dissonance
d.   Teori Atribusi (Atribution Theory)
e.    Covington’s Theory of Self-Worth
f.    Expectancy Theories of motivation
Fungsi dan Macam Motivasi Belajar
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka ada tiga fungsi motivasi, yaitu :
a.       Mendorong manusia untuk berbuat,
b.      Menentukan arah perbuatan,
c.       Menyeleksi perbuatan,
1.      Macam –Macam Motivasi Dilihat dari Dasar Pembentukannya
a.       Motif-motif bawaan
b.      Motif-motif yang dipelajari
2.      Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik
a.       Motivasi intrinsik
b.      Motivasi ekstrinsik
Konsep Belajar Menurut Islam  dan Al-Qur’an.
Agama islam sangat menganjurkan kepada manusia untuk selalu belajar. Bahkan, islam mewajibkan kepada setiap orang untuk belajar. adanya perubahan dan tingkah laku. Perubahan tingkah laku itu biasanya berupa penguasaan terhadap ilmu pengetahuan yang baru dipelajarinya atau penguasaan terhadap keterampilan dan perubahan yang berupa sikap. Perubahan perilaku juga merupakan hasil dari kegiatan belajar yang dicapai dengan cara latihan maupun pengalaman.

Kelompok 6
Belajar adalah merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang buruk. Perubahan itu tidak harus segera nampak setelah proses belajar tetapi dapat nampak di kesempatan yang akan datang. Teori belajar adalah teori behavioristik, kognitivisme, konstruktivisme. Metode belajar meniru, mencoba dan salah, kondisional, berfikir. Konsep dasar belajar menurut K.H. Hasyim Asya’ri sesungguhnya dapat ditelusuri melalui penjelasannya tentang etika seorang murid yang sedang belajar, etika seorang murid terhadap pelajarannya, dan etika seorang murid terhadap sumber belajar (kitab, buku).
Menurut Al-Ghazali  proses belajar adalah usaha orang itu untuk mencari ilmu karena itu belajar itu sendiri tidak terlepas dari ilmu yang akan dipelajarinya. Berkaitan dengan ilmu,  Al-Ghazali berpendapat ilmu yang dipelajari dapat dari dua segi, yaitu ilmu sebagai proses dan ilmu sebagai objek. Konsep pendidikan Al-Zarnuji tertuang dalam karya monumentalnya, kitab ” Ta’lim al-Mutallim Thuruq al-Ta’allum”. Jadi Prilaku adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan prilaku, pengetahuan, pemahaman, dan sikap ketrampilan, kecakapan dan kemampuannya serta perubahan-perubahan aspek lainnya yang ada pada individu yang belajar. Klasifikasi prilaku ada dua macam, yaitu prilaku terbuka dan prilaku tertutup.

Kelompok 7
1.      bimbingan belajar adalah suatu bentuk kegiatan dalam proses belajar yang dilakukan oleh seseorang yang telah memiliki kemampuan lebih dalam banyak hal untuk diberikan kepada orang lain dapat menemukan pengetahuan baru yang belum dimilikinya serta dapat diterapkan dalam kehidupannya.
2.      Tujuan bimbingan belajar
a.    Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
b.    Memiliki keterampilan dan tekhnik untuk belajar yang efektif.
c.    Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan.
d.   Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
3.      Fungsi dari bimbingan belajar diantaranya adalah: fungsi pemahaman, preventif, pengembangan, perbaikan, penyaluran, perbaikan dan pemeliharaan.
4.      Teknik dari bimbingan belajar dibedakan menjadi bimbingan kelompok dan bimbingan individu. Layanan bimbingan ini dapat dilakukan dengan cara formal dan informal.

Kelompok 8
Pengertian penilaian
Penilaian merupakan bagian terpenting dari proses pembelajaran. Karena dari proses pembelajaran tersebut guru perlu mengetahui seberapa jauh proses pembelajaran tersebut telah mencapai hasil. Penilaian merupakan suatu proses untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan, prestasi, dan kinerja peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan.
Fungsi Penilaian
Fungsi penilaian dalam pendidikan ialah guru menyadari pentingnya dan perlunya penilaian di sekolah-sekolah hal ini mengetahui prestasinya. Penilaian memiliki fungsi sebagai berikut:
1.      Menggambarkan pencapaian kompetensi peserta didik.
2.      Mengevaluasi hasil belajar.
3.      Sebagai alat diagnosis bagi pendidik untuk menentukan apakah peserta didik perlu mengikuti perbaikan atau pengayaan.
4.      Menemukan kelemahan dan kekurangan dalam proses pembelajaran.
5.      Sebagai informasi bagi pendidik untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan peserta dididk.
Tujuan Penilaian
Penilaian siswa mempunyai enam tujuan utama antara lain:
1.      Umpan Balik untuk Siswa
2.      Umpan Balik untuk Guru
3.      Informasi kepada Orang Tua
4.      Informasi untuk Pemilihan
5.      Informasi untuk Akuntabilitas
6.      Evaluasi sebagai Intensif
Model Praktik Penilain Perilaku
Teknik-teknik tersebut secara ringkas dalam menilai perilaku siswa adalah: observasi perilaku, pertanyaan langsung dan laporan pribadi

(0) Comments

Leave a Response