Psikologi Pendidikan
Kelompok 1
Psikologi pendidikan ialah ilmu yang mempelajari penerapan teori-teori
psikologi dalam bidang pendidikan. Dalam psikologi pendidikan dibahas berbagai
tingkah laku yang muncul dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
mengaiaran dan latihan.
Psikologi pendidikan sebagai ilmu memberikan sumbangan dalam pemahaman
tentang perbedaan karakteristik tingkah laku siswa, kondisi siswa dalam kelas,
memberi pengetahuan tentang berbagai metode atau model dalam pembelajaran,
problem yang muncul pada siswa, kesehatan mental di sekolah, pertimbangan dalam
penyusunan kurikulum, penyusunan hasil belaiar, riset dalam bidang pendidikan,
bimbingan pada anak-anak luar biasa, dan dinamika kelompok. Secara praktis
Psikologi Pendidikan memberi sumbangan dalam praktik penanaman aturan sekolah
atau disiplin, penggunaan media atau alat-alat belajar, pembuatan jadwal
pelajaran dan penanganan administrasi dalam kelas dan sekolah.
·
Perkembangan Psikologi di
Indonesia
Di indonesia, baik
psikologi maupun psikologi pendidikan berkembang relatif cepat. Dari
aneka referensi terungkap bahwa di Indonesia perkembangan psikologi di mulai
pada tahun 1953. Profesor Slamet Iman Santoso adalah pelopornya. Dia mendirikan
lembaga Psikologi Pendidikan pertama yang mandiri dan pada tahun 1960. Lembaga
tersebut sejajar dengan fakultas-fakultas lain di Universitas Indonesia.
Lembaga sejenis ini juga dikembangkan di Universitas Gajah Mada, serta di
banyak perguruan tinggi lainnya. Pada era jajahan , psikologi dan psikologi
pendidikan telah menjadi mata pelajaran pada semua jenis sekolah guru. Hal ini
terus berlangsung ketika Indonesia merdeka. Calon guru yang belajar di sekolah
pendidikan guru menerima pelajaran psikologi pendidikan, termasuk juga
bimbingan penyuluhan atau bimbingan konseling. Pada jenjang perguruan tinggi
yang menjadi penyedia tenaga pendidikan, mata kuliah psikologi pada umumnya
atau psikologi pendidikan khususnya tidak hanya dipelajari sebagai mata kuliah,
melainkan juga diteliti sebagai ilmu pengetahuan. Beberapa perguruan tinggi
yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan.
Metode Psikologi Pendidikan
1.
Metode Observasi
2.
Metode Observasi
Naturalistik
3.
Metode Eksperimen
4.
Metode Tes
5.
Metode Kuesioner
6.
Metode Interview
7.
Metode Studi Kasus
8.
Metode Penyelidikan Klinis
9.
Metode Sosiometris
Adapun manfaat dari psikologi pendidikan sebagai berikut:
1.
Merumuskan program pembelajaran
secara tepat.
2.
Memilih strategi atau metode
pembelajaran yang sesuai.
3.
Memberikan bimbingan atau
konseling.
4.
Memfasilitasi dan memotivasi
belajar siswa.
5.
Menciptakan iklim belajar
yang kondusif.
6.
Berinteraksi secara tepat
dengan siswanya.
7.
Menilai hasil pembelajaran
yang adil.
Kelompok 2
Pendidikan merupakan proses tanpa akhir yang dupayakan
oleh siapapun, terutama (sebagai tanggung jawab) negara. Sebagai sebuah upaya
untuk meningkatkan kesadaran dan ilmu pengetahuan, pendidikan telah ada seiring
dengan lahirnya peradaban manusia.
Terdapat lima teori mengenai teori pendidikan, yaitu
teori nativisme, teori empirisme, teori naturalism, dan teori konvergensi, dan teori fithrah.
Belajar adalah suatu kegiatan
yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur yaitu, jiwa dan raga. Gerak raga
yang ditujukan harus sejalan dengan proses jiwa untuk mendapatkan perubahan.
Oleh karenanya, perubahan sebagai hasil proses belajar adalah perubahan jiwa
yag mempengaruhi tingkah laku seseorang.
Macam-macam teori belajar yaitu teori behavioristik,
teori kognitif, teori humanistik, dan teori konstruktivistik.
Kelompok 3
Proses
belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif,
dan psikiomotorik yang terjadi dalam diri seseorang. Perubahan tersebut
bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang maju daripada keadaan
sebelumnya.
Perhatian merupakan pemusatan
atau konsentrasi dari seluruh aktifitas individu yang ditujukan kepada suatu
sekumpulan obyek. Memori (ingatan) yaitu daya untuk memahamkan, menyimpan, dan
memproduksi kembali kesan-kesan yang telah dialami. Elaborasi, merupakan
kegiatan proses pembelajaran yang dapat memberikan kemudahan atau fasilitas
kepada peserta didik dalam menuju tercapaianya tujuan yang telah ditetapkan.
Berpikir adalah proses dinamis yang dapat dilukiskan menurut prosesnya. Problem
Solving adalah pemecahan masalah.
Kognitif dapat berarti
kecerdasan, berfikir dan mengamati, teori kognitif lebih menekankan bagaimana proses atau
upaya untuk mengoptimalkan kemampuan aspek rasional yang dimiliki oleh orang
lain. Perkembangan sosial diartikan sebagai proses belajar
untuk menyesuaiakan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi,
meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan bekerja
sama. teori perkembangan pemikiran moral menyatakan bahwa setiap individu
melalui sebuah "urutan berbagai tahapan" moral. Tiap-tiap tahap
ditandai oleh struktur mental khusus
yang diekspresikan dalam bentuk khusus penalaran moral.
Kelompok 4
Secara umum pada masa dinasti
usmaniyah tidak terlalu memfokuskan perhatian terhadap ilmu pengetahuan,
sehingga mengakibatkan Bidang ilmu pengetahuan kurang begitu menonjol.
Menurut Marimba (1982) bahwa
pendidikan merupakan bimbingan atau pimpinan secara sadar yang dilakukan oleh
si pendidik kepada si terdidik secara terus menerus terhadap perkembangan
jasmanai dan rohaninya demi terciciptanya kepribadian utama, yaitu kepribadian
muslim. Dengan kata lain pendidikan merupakan usaha sungguh-sungguh yang
dilakukan oleh pendidik dalam membina dan membentuk generasi intelek sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Bentuk-bentuk
pendidikan islam antara lain:
a. Pendidikan formal
b.
Pendidikan informal
c. Pendidikan nonformal
Komponen-komponen
dalam pendidikan islam sebagai berikut:
a.
Tujuan pendidikan
b.
Peserta didik
c.
Pendidik
d. Materi/isi pendidikan
Menurut bahasa, intelegensi (kecerdasan)
diartikan sebagai kemampuan umum dalam memahami hal-hal yang abstrak. Menurut
istilah, intelegensi (kecerdasan) dapat didefinisikan sebagai kesanggupan
seseorang untuk beradaptasi dalam berbagai situasi dan dapat diabstrasikan pada
suatu kualitas yang sama
Howard Gardner (1993) menegaskan bahwa skala
kecerdasan yang selama ini dipakai, ternyata memiliki banyak keterbatasan
sehingga kurang dapat meramalkan kinerja yang sukses untuk masa depan
seseorang. Menurut Gardner, kecerdasan seseorang meliputi unsur-unsur
kecerdasan matematika logika, kecerdasan bahasa, kecerdasan musical, kecerdasan
visual spasial, kecerdasan kinestetis, kecerdasan interpersonal, kecerdasan
intrapersonal, dan kecerdasan naturalis.
Hereditas atau pembawaan atau fitrah merupakan
salah satu factor penentu tinggi rendahnya intelegensi (kemampuan) seseorang
yang ditentukan oleh sifat-sifat dan ciri-ciri yang dibawa sejak lahir.
Pandangan ini nampaknya sangat dipengaruhi oleh teori hereditas atau nativisme
yang dipelopori oleh Schopenhauer (ahli filsafat), dengan pendapatnya bahwa
setiap manusia dilahirkan sudah membawa potensi-potensi tertentu yang tidak
dapat dipengaruhi oleh lingkungannya. Dengan demikian, taraf kecerdasan sudah
ditentukan sejak anak dilahirkan.
Kelompok 5
Pengertian Motivasi, Belajar
dan Motivasi Belajar
a.
Pengertian Motivasi
Motivasi bisa diartikan dengan memberikan daya dorong
sehingga sesuatu yang dimotivasi tersebut dapat bergerak. Sehingga dengan
motivasi seseorang mempunyai keinginan untuk menggapai sesuatu (cita-cita).
b.
Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu perubahan dalam
tingkah laku melalui latihan atau pengalaman yang relatif mantap dan menyangkut
berbagai aspek kepribadian baik fisik ataupun psikis dalam memperoleh
pengetahuan.
c.
Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi dan belajar merupakan adalah perubahan
tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil
dari praktik atau penguatan (reinforced
practice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.
Konsep, Teori dan Prinsip
Motivasi Belajar Berdasarkan Kebutuhan
1. Kebutuhan fisiologis,
2. Kebutuhan akan keamanan (security)
3. Kebutuhan akan cinta dan kasih, diterima
4. Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri,
Di samping itu teori-teori lain
yang perlu diketahui antara lain :
1.
Teori insting
2.
Teori fisiologis
3.
Teori psikoanalitik
Sedangkan unsur
yang paling penting dalam pengajaran yakni:
a. Motivasi dan penguat (Reinforcer)
b. Hadiah dan Penguat (Reward
dan Reinforcer)
c. Cognitive Dissonance
d. Teori Atribusi (Atribution
Theory)
e. Covington’s Theory of Self-Worth
f. Expectancy Theories of motivation
Fungsi dan Macam Motivasi
Belajar
Sehubungan dengan
hal tersebut di atas, maka ada tiga fungsi motivasi, yaitu :
a.
Mendorong manusia untuk
berbuat,
b.
Menentukan arah perbuatan,
c.
Menyeleksi perbuatan,
1.
Macam –Macam Motivasi
Dilihat dari Dasar Pembentukannya
a.
Motif-motif bawaan
b.
Motif-motif yang dipelajari
2.
Motivasi Intrinsik dan
Ekstrinsik
a.
Motivasi intrinsik
b.
Motivasi ekstrinsik
Konsep Belajar Menurut Islam dan Al-Qur’an.
Agama
islam sangat menganjurkan kepada manusia untuk selalu belajar. Bahkan, islam mewajibkan kepada setiap orang untuk
belajar. adanya perubahan dan tingkah laku. Perubahan tingkah
laku itu biasanya berupa penguasaan terhadap ilmu pengetahuan yang baru
dipelajarinya atau penguasaan terhadap keterampilan dan perubahan yang berupa
sikap. Perubahan perilaku juga merupakan hasil dari kegiatan belajar yang
dicapai dengan cara latihan maupun pengalaman.
Kelompok 6
Belajar adalah merupakan suatu perubahan dalam tingkah
laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang baik, tetapi
juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang buruk. Perubahan itu tidak harus segera nampak
setelah proses belajar tetapi dapat nampak di kesempatan yang akan datang.
Teori belajar adalah teori behavioristik, kognitivisme, konstruktivisme. Metode
belajar meniru, mencoba dan salah, kondisional, berfikir. Konsep dasar belajar
menurut K.H. Hasyim Asya’ri sesungguhnya dapat ditelusuri melalui penjelasannya
tentang etika seorang murid yang sedang belajar, etika seorang murid terhadap
pelajarannya, dan etika seorang murid terhadap sumber belajar (kitab, buku).
Menurut
Al-Ghazali proses belajar adalah usaha orang itu untuk mencari ilmu
karena itu belajar itu sendiri tidak terlepas dari ilmu yang akan
dipelajarinya. Berkaitan dengan ilmu,
Al-Ghazali berpendapat ilmu yang dipelajari dapat dari dua segi, yaitu ilmu
sebagai proses dan ilmu sebagai objek. Konsep pendidikan Al-Zarnuji tertuang dalam karya
monumentalnya, kitab ” Ta’lim al-Mutallim Thuruq al-Ta’allum”. Jadi Prilaku adalah suatu proses
yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai
hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan
prilaku, pengetahuan, pemahaman, dan sikap ketrampilan, kecakapan dan
kemampuannya serta perubahan-perubahan aspek lainnya yang ada pada individu
yang belajar. Klasifikasi prilaku ada dua macam,
yaitu prilaku terbuka dan prilaku tertutup.
Kelompok 7
1.
bimbingan belajar adalah suatu bentuk kegiatan dalam proses belajar yang
dilakukan oleh seseorang yang telah memiliki kemampuan lebih dalam banyak hal
untuk diberikan kepada orang lain dapat menemukan pengetahuan baru yang belum
dimilikinya serta dapat diterapkan dalam kehidupannya.
2.
Tujuan
bimbingan belajar
a. Memiliki motif yang tinggi
untuk belajar sepanjang hayat.
b. Memiliki keterampilan dan
tekhnik untuk belajar yang efektif.
c. Memiliki keterampilan untuk
menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan.
d. Memiliki kesiapan mental dan
kemampuan untuk menghadapi ujian.
3.
Fungsi
dari bimbingan belajar diantaranya adalah: fungsi pemahaman, preventif,
pengembangan, perbaikan, penyaluran, perbaikan dan pemeliharaan.
4.
Teknik
dari bimbingan belajar dibedakan menjadi bimbingan kelompok dan bimbingan
individu. Layanan bimbingan ini dapat dilakukan dengan cara formal dan informal.
Kelompok 8
Pengertian penilaian
Penilaian merupakan bagian terpenting dari
proses pembelajaran. Karena dari proses pembelajaran tersebut guru perlu
mengetahui seberapa jauh proses pembelajaran tersebut telah mencapai hasil.
Penilaian merupakan suatu proses untuk mendapatkan informasi tentang
perkembangan, prestasi, dan kinerja peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan.
Fungsi Penilaian
Fungsi penilaian dalam pendidikan ialah guru menyadari
pentingnya dan perlunya penilaian di sekolah-sekolah hal ini mengetahui
prestasinya. Penilaian memiliki fungsi sebagai berikut:
1.
Menggambarkan pencapaian kompetensi peserta
didik.
2. Mengevaluasi
hasil belajar.
3. Sebagai
alat diagnosis bagi pendidik untuk menentukan apakah peserta didik perlu
mengikuti perbaikan atau pengayaan.
4. Menemukan
kelemahan dan kekurangan dalam proses
pembelajaran.
5. Sebagai
informasi bagi pendidik untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan peserta
dididk.
Tujuan Penilaian
Penilaian
siswa mempunyai enam tujuan utama antara lain:
1. Umpan Balik untuk Siswa
2. Umpan Balik untuk Guru
3. Informasi kepada Orang Tua
4. Informasi untuk Pemilihan
5. Informasi untuk Akuntabilitas
6. Evaluasi sebagai Intensif
Model
Praktik Penilain Perilaku
Teknik-teknik tersebut secara ringkas dalam menilai perilaku
siswa adalah: observasi perilaku, pertanyaan langsung dan laporan pribadi
(0) Comments
Leave a Response