CERPEN TERBARU

Posted by : Unknown | Rabu, 21 Januari 2015 | Published in



BOLA HATI

Sepak bola merupakan olah raga yang terdiri dua tim masing-masing 11 pemain, yang kedua tim tadi saling bertemu di lapangan dan bersaing dalam memasukkan bola. Sepak bola merupakan permainan yang seru dan menyehatkan. Begitu juga denganku Ardi yang juga suka bermain bola, aku adalah mahasiswa Universitas Islam di kota Semarang. Sepak bola adalah hobiku sejak kecil dan hingga sekarang aku masih suka memainkanya.
Setia sore di kampus, aku dan teman-teman tim sepak bolaku, tepatnya setiap 3 kali dalam seminggu. Dan sore ini hari rabu aku berlatih tanding dengan tim fakultas lain dalam kampusku, pertandingan kali ini adalah pertandingan persahabatan antar kampus. Pertandingan dimulai pukul 3 sore, tapi semenjak tiga puluh menit sebelumnya para pendukum masing-masing fakultas telah saling bersorak mendukung tim fakultasnya masing-masing. Kami mulai pemanasan sebelum masuk ke dalam lapangan, dan pelatih kami memberi tau strategi permainan pada sore ini untuk mengalahkan tim lawan.
Tiba waktunya kami masuk ke dalam lapangan dan pertandingan pun dimuai. Pertandingan berlangsung sangat sengit dari awal dan menjelang babak pertama berakhir. Meskipun telah menit terakhir aku masih mencoba memasukkan bola ke dalam gawang lawan, aku terus berlari ke depan dan meminta operan bola dari Anton teman satu tim yang menjadi pemain depan sama sepertiku, bola pun menuju ke arahku yang telah memasuki daerah pinalti dan seketika itu aku melakukan ancang-ancang untuk menendang bola. Namun di saat yang tidak terduga datang lawan dan melakukan tekling keras dari sampingku, aku terjatuh dan merasakan sakit yang lumayan.
Aku di tandu keluar lapangan untuk melakukan perawatan, di tim kesehatan kami yang selalu mengurus pemain ketika cidera adalah Siska. Sosok perempuan cantik yang menjadi perawat cantik di tim kami. Siska mendekat pada ku dan memegang kakiku untuk mengetahui sakit di kakiku. Aku selalu terpesona ketika melihat Siska, begitu juga saat ini. Dia merupakan gadis yang ku sukai namun aku belum mampu mengungkapkan perasaanku kepadanya. “Lukanya lumayan serius ini, tolong di bawa keruang medis”, ucap Siska kepadaku. Sontak saat itu lamunku pun pecah mendengar suara dan menaap wajahnya.
* * * * *
Siska merawatku di ruang medis, dia memberikan obat ke kakiku dan memberi perban pula. “Sis, aku bisa main bola lagi kapan ? ”, tanyaku kepada Siska. “Kurang lebih 3 minggunan menurutku” jawab Siska. Aku pun merenung karena itu merupaka waktu yang lama untuk tidak bermain bola. “Lhoo kok mukanya murung gitu ? nanti 3 minggu harus rutin aku periksa agar tau perkembangan kesembuhannya” tanya Siska dan memberi nasihat kepadaku. Aku pun hanya menganggkkan kepalaku.
Hari-hari ku lewati hanya kuliyah dan pulang hingga seminggu lamanya. Aku pun mulai merasakan jenuh dengan aktifitas yang biasa saja itu. Suatu hari selesai kuliyah sore aku menyempatkan mampir di lapangan dan menemui teman tim bermain bola. Mereka serentak menanyakan kondisi dan perkembangan kakiku. “Masih sekitar 2 minggu lagi aku akan main” jawabku kepada mereka. Mereka pun mulai kembali berlatih dan aku pun hanya bisa melihat saja. “Ardi... temenin aku makan yuuk” terdengar suara perempuan dari belakangku. Sontak aku terkejut ketika yang ada di belakangku adalah Siska. Aku hanya menggelengkan kepalaku isyarat aku tak mau makan. Namus, Siska pun tersenyum dan malah menemaniku menyaksikan latihan sore itu. Kami berdua banyak bicara hal hingga tak terasa waktu petang telah menandakan perpisahanku dengan Siska. Siska berpamitan kepadaku untuk pulang.
Waktu terus berjalan rasa rindu terhadap Siska mulai tak karuan, mungkin ini karna aku sering ketemu dan manjadikan perasaan cintaku semakin dalam. Hari ini merupakan hari Sabtu dan perkuliyahanku libur. Aku menyempatkan jalan-jalan di kampus untuk menghilangkan kejenuhan dan melatih kakiku agar menjadi cepat sembuh. Aku berjalan menyusuri kampus seorang diri berharap kaki ini bisa lekas sembuh dan bermain sepak bola bersama teman satu tim. Lamunanku berlanjut hingga berujung memikirkan Siska lagi perempuan yang kucinta namun tak kunjung terungkapkan. Pikiranku mulai berfikir mencari-cari waktu untuk mengungkapkan perasaan ini agar tak menyesal di kemudian hari.
Sejenak aku beristirahat di bawah pohon yang rindang dan menikmati pagi hariku. Banyak mahasiswa yang joging dan jalan-jalan pagi ini, baik laki-laki, perempuan dan bahkan ada yang berpasangan. Pandanganku memandang ke sekitarku melihat orang-orang. Hingga pandanganku terhenti ke beberapa perempuan yang sedang joging, karena salah satunya ada seorang yang ku kenalai. Yaaa... Siska tepatnya, seorang perawat dalam tim sepak bolaku yang juga seorang yang ku cintai. Dan sepertinya dia juga mengetahui keberadaanku, aku hanya melihat dari kejahuan, terlihat Siska berpisah dari teman-teannya dan berlari pelan menuju kearahku.
Ternyata benar apa yang ada dalam pikiranku, Siska datang dan menyapaku. Aku pun mengajaknya duduk di sampingku. Tapi malah tiba-tiba Siska memegang kakiku dan memijatnya. “Masih sakit kakinya ?” tanya Siska tentang kondisiku. “Iya udah membaik, sebentar lagi aku bisa main bola lagi kan ?” ucapku kepada Siska. Siska tersenyum dan menganggukkan kepala. Siska kemudian duduk di sampingkun dan seperti biasanya kami saling mengobrol.
Di tengah-tengah obrolan kami Siska bertanya kepadaku “Nanti malam sibuk gak ? kalo enggak kita keluar makan yuuk...?” Seketika aku teringat untuk mengungkapkan perasaanku ketika pertanyaan itu membutuhkan jawaban dariku. Aku menyetujui ajakannya untuk kali pertama. Siska terlihat senang mengetahui aku menjawab seperti yang diharapkanya.
Malam telah tiba aku mulai mempersiapkan segalanya untuk bertemu dengan Siska. Penampilan dan perktaan sudah aku atur karena malam ini adalah waktu yang aku tunggu-tunggu. Aku berdiri di depan cermin dan merapikan rambutku, dan setelah semua rapi aku bergegas ketempat yang kami janjian dengan suasana hati yang amat gembira.
Sesampai di  tempat, aku menoleh ke kanan-kiri mencari kebahagiaanku yang telah menanti di tempat itu. Hingga pandanganku terhenti di suatu sudut yang terdapat seorang wanita dengan pakaian biru muda yang sangat aku kenali. Perlahan kakiku berjalan mendekatinya dengan jantung yang berdebar-debar. Siska menoleh ke arahku dan menyambut kedatanganku dengan ucapan “Selamat Datang”. Dia pun memintaku untuk duduk tepat di depannya. Salah satu pelayan terlihat menghampiri kami dan menunjukkan menu hidangan. Selesai memesan kami ngobrol santai hingga beberapa menit. “Aku ada sesuatu untuk kamu Ar..” bicara Siska kepadaku. “Bawa apa ?” tanyaku kepadanya. Dan dari samping kursinya dia memperlihatkan kepadaku benda yang tak asing bagiku karena aku sudah memainkanya sejak kecil, yaa benda itu adalah bola sepak. Siska pun memberikan bola itu kepadaku dan sembari berkata “Tadi pagi aku sudah tau kondisi kakimu Ardi, dan kamu sudah bisa bermain bola besok”. Aku pun merasa sangat senang atas pemberian dan kabar kesehatan kakiku dari Siska. Aku mulai berfikir ini waktu yang tepat untuk mengungkapkan pesasaanku kepadanya. “Siska aku ingin ngucapin sesuatu ke kamu” Aku mulai bicara serius.
“Mau ngucapin apa memangnya..?” tanya Siska.
Aku pun mulai pembicaraan “Sebenarnya aku sudah suka kamu sebelum kamu merawatku, aku sudah sering memandangimu sejak dulu dan berharap di antara kita hubungan ini bisa lebih dari sekedar pertemanan, aku ingin kamu menjadi yang special. Apakah kamu mau?”
Siska tersenyum kepadaku. “Bagaimana ? mau apa tidak ?” tanyaku kembali karena sudah penasaran.
“Iyaaa, aku mau” jawab Siska dengan nada pelan. Aku tersenyum kepadanya dan mengucapkan terimakasih. Hidangan yang kami pesan telah datang dan kami mulai memakannya dengan perasaan yang sangat bahagia.
Pagi harinya aku mengikuti lanjutan persahabatan antar fakultas dengan impian bisa menjadi pemain yang profesional dan tak pernak khawatir lagi dengan cideraka karena ada salah seorang dari tim perawat yang berparas cantik. Yang saat ini telah menjadi kekasih hatiku. :D

#Iful_Muhammad

(0) Comments

Leave a Response